azzakhisnu
Sabtu, 01 Juni 2013
Senin, 13 Mei 2013
REAKSI REDOKS
REAKSI REDOKS, ELEKTROKIMIA DAN AYAT –AYAT AL- QUR’AN
Reaksi Oksidasi :
- Reaksi pengikatan oksigen
- Reaksi dengan melepas elektron
- Mengalami pertambahan bilangan oksidasi
Reaksi reduksi :
- Reaksi pelepasan oksigen
- Reaksi dengan menangkap elektron
- Mengalami pengurangan bilangan oksidasi
Sel elektrokimia :
- Sel volta (sel Galvani)
- Sel Elektrokimia
Persamaan sel volta dan sel elektrolisis sebagai berikut :
- Pada sel elektrokimia baik volta maupun sel elektrolisis digunakan elektrode, yaitu katode, anode dan larutan elektrolit.
- Reaksi yang terjadi pada sel elektrokimia adalah reaksi redoks. Pada katode terjadi reduksi dan pada anode terjadi oksidasi.
Perbedaan sel volta dan sel elektrolisis sebagai berikut :
Sel volta :
- Energi kimia diubah menjadi energi listrik
- Katode adalah kutub + (positif), anode kutub – (negatif)
- Reaksi redoks spontan (bereaksi dengan sendirinya) menghasilkan energi listrik
Sel elektrolisis :
- Energi listrik diubah menjadi energi kimia
- Katode kutub – (negatif), anode kutub + (positif)
- Reaksi tidak spontan, reaksi berlangsung dengan bantuan energi listrik dari luar
Dengan pertolongan Allah manusia memanfaatkan reaksi redoks untuk menciptakan benda-benda yang berguna dan dapat memudahkan kepentingan manusia
REAKSI REDOKS DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI:
info selengkapnya dapat dilihat di belajar.kemendiknas
1. zat pemutih
Zat pemutih adalah senyawa yang dapat digunakan untuk menghilangkan warna benda, seperti pada tekstil, rambut dan kertas. Penghilangan warna terjadi melalui reaksi oksidasi. Oksidator yang biasa digunakan adalah natrium hipoklorit (NaOCl) dan hidrogen peroksida (H2O2).
Zat pemutih merupakan senyawa yang digunakan untuk menghilangkan warna benda. Biasanya dalam kehidupan sehari-hari banyak digunakan untuk memutihkan pakaian. Warna pada pakaian akan hilang melalui reaksi oksidasi. Oksidator yang sering digunakan adalah natrium hipoklorit (NaOCl) dan hidrogen peroksida (H2O2). Oksidator mampu menghilangkan elektron , sehingga warna akan hilang.
Reaksinya:
Proses oksidasi pada pemutihan:
2. Fotosintesis
Reaksi reduksi-oksidasi yang terjadi secara alami dapat kita lihat pada peristiwa fotosintesis. Fotosintesis melibatkan tumbuhan hijau, alga hijau atau bakteri tertentu. Organisme ini memanfaatkan energi dalam cahaya matahari (cahaya ultraviolet) melalui reaksi redoks menghasilkan oksigen dan gula. Di dalam Al-Qur’an telah banyak dijelaskan tentang tumbuhan diantaranya surat Al An’aam ayat 99.
3. Pembakaran
Contoh yang paling umum dalam reaksi redoks adalah reaksi pembakaran. Pada pembakaran propana di udara (mengandung oksigen), atom karbon teroksidasi membentuk karbondioksida dan atom oksigen tereduksi menjadi air
4. KOROSI
Gambar ada pada korosi besi
Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara) mengalami reduksi. Karat logam umumnya adalah berupa oksida atau karbonat. Rumus kimia karat besi adalah Fe2O3.nH2O, suatu zat padat yang berwarna coklat-merah.Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi itu berlaku sebagai anode , di mana besi mengalami oksidasi. Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari besi itu yang bertindak sebagai katode, di mana oksigen tereduksi.
Dalam Al-qur’an menerangkan, Allah telah menciptakan besi yang dapat bermanfaat untuk kepentingan manusia, dan jika tidak dipelihara maka besi akan dapat berkarat.
Reaksi Oksidasi :
- Reaksi pengikatan oksigen
- Reaksi dengan melepas elektron
- Mengalami pertambahan bilangan oksidasi
Reaksi reduksi :
- Reaksi pelepasan oksigen
- Reaksi dengan menangkap elektron
- Mengalami pengurangan bilangan oksidasi
Sel elektrokimia :
- Sel volta (sel Galvani)
- Sel Elektrokimia
Persamaan sel volta dan sel elektrolisis sebagai berikut :
- Pada sel elektrokimia baik volta maupun sel elektrolisis digunakan elektrode, yaitu katode, anode dan larutan elektrolit.
- Reaksi yang terjadi pada sel elektrokimia adalah reaksi redoks. Pada katode terjadi reduksi dan pada anode terjadi oksidasi.
Perbedaan sel volta dan sel elektrolisis sebagai berikut :
Sel volta :
- Energi kimia diubah menjadi energi listrik
- Katode adalah kutub + (positif), anode kutub – (negatif)
- Reaksi redoks spontan (bereaksi dengan sendirinya) menghasilkan energi listrik
Sel elektrolisis :
- Energi listrik diubah menjadi energi kimia
- Katode kutub – (negatif), anode kutub + (positif)
- Reaksi tidak spontan, reaksi berlangsung dengan bantuan energi listrik dari luar
Dengan pertolongan Allah manusia memanfaatkan reaksi redoks untuk menciptakan benda-benda yang berguna dan dapat memudahkan kepentingan manusia
REAKSI REDOKS DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI:
info selengkapnya dapat dilihat di belajar.kemendiknas
1. zat pemutih
Zat pemutih adalah senyawa yang dapat digunakan untuk menghilangkan warna benda, seperti pada tekstil, rambut dan kertas. Penghilangan warna terjadi melalui reaksi oksidasi. Oksidator yang biasa digunakan adalah natrium hipoklorit (NaOCl) dan hidrogen peroksida (H2O2).
Zat pemutih merupakan senyawa yang digunakan untuk menghilangkan warna benda. Biasanya dalam kehidupan sehari-hari banyak digunakan untuk memutihkan pakaian. Warna pada pakaian akan hilang melalui reaksi oksidasi. Oksidator yang sering digunakan adalah natrium hipoklorit (NaOCl) dan hidrogen peroksida (H2O2). Oksidator mampu menghilangkan elektron , sehingga warna akan hilang.
Reaksinya:
Proses oksidasi pada pemutihan:
2. Fotosintesis
Reaksi reduksi-oksidasi yang terjadi secara alami dapat kita lihat pada peristiwa fotosintesis. Fotosintesis melibatkan tumbuhan hijau, alga hijau atau bakteri tertentu. Organisme ini memanfaatkan energi dalam cahaya matahari (cahaya ultraviolet) melalui reaksi redoks menghasilkan oksigen dan gula. Di dalam Al-Qur’an telah banyak dijelaskan tentang tumbuhan diantaranya surat Al An’aam ayat 99.
3. Pembakaran
Contoh yang paling umum dalam reaksi redoks adalah reaksi pembakaran. Pada pembakaran propana di udara (mengandung oksigen), atom karbon teroksidasi membentuk karbondioksida dan atom oksigen tereduksi menjadi air
4. KOROSI
Gambar ada pada korosi besi
Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara) mengalami reduksi. Karat logam umumnya adalah berupa oksida atau karbonat. Rumus kimia karat besi adalah Fe2O3.nH2O, suatu zat padat yang berwarna coklat-merah.Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi itu berlaku sebagai anode , di mana besi mengalami oksidasi. Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari besi itu yang bertindak sebagai katode, di mana oksigen tereduksi.
Dalam Al-qur’an menerangkan, Allah telah menciptakan besi yang dapat bermanfaat untuk kepentingan manusia, dan jika tidak dipelihara maka besi akan dapat berkarat.
Senin, 22 April 2013
LKS PENGOLAHAN AIR SEDERHANA
PENGOLAHAN AIR SEDERHANA
A.
TUJUAN
Dapat membuat
sistem pengolahan air sederhana
B.
Alat
dan Bahan
Alat :
-
2
Botol plastik berukuran 2 liter
-
Kertas
saring kopi
Bahan :
-
20
gram tawas
-
800
mg pasir halus
-
800
mg pasir kasar
-
400
mg kerikil
-
300
mg kapur tohor
-
50
mg kaporit
C.
Cara
kerja :
1.
Isilah
botol 2 liter dengan air kotor
2.
Amati
warna dan bau dari air kotor tersebut.
3.
Tambahkan
tawas ke dalam air kotor dan aduk perlahan selama 5 menit, kemudian diamkan
selama 20 menit. Amati koagulasi yang
terbentuk.
4.
Buatlah
wadah saringan dengan cara sebagai berikut:
Potonglah bagian bawah botol plastik yang berukuran
2 liter.
Tutup mulut botol plastik tersebut dengan kertas
saring kopi.
5.
Susun
saringan dan cuci dengan air suling sebanyak 5 liter. Letakkan saringan di atas
botol plastik untuk menampung air bersih.
6.
Tuang
air yang kotorannya telah mengendap ke dalam saringan. Pastikan endapan tidak
ikut serta.
7.
Tambahkan
kapur ke dalam air yang telah disaring. Setelah itu, tambahkan kaporit.
8.
Bandingkan
air yang telah disaring dengan air kotor.
D.
Data
pengamatan
Proses
|
Hasil
pengamatan
|
Air kotor
(warna dan bau)
|
|
Air kotor +
tawas
|
|
Air kotor
setelah disaring
|
|
Air yang telah
disaring + kapur
|
|
Air yang telah
disaring + kaporit
|
|
E.
Pertanyaan
1.
Jelaskan
sifat-sifat koloid yang digunakan pada proses pengolahan air sederhana ?
2.
Jelaskan
fungsi pasir pada proses pengolahan air sederhana!
3.
Jelaskan
fungsi tawas pada proses pengolahan air sederhana!
4.
Jelaskan
fungsi kapur pada proses pengolahan air sederhana!
5.
Jelaskan
fungsi kaporit pada proses pengolahan air sederhana!
LKS KOAGULASI KARENA PERUBAHAN SUHU DAN pH
KOAGULASI KARENA PERUBAHAN SUHU DAN PERUBAHAN pH
A.
TUJUAN
Mempelajari sifat koloid yaitu koagulasi yang terjadi karena perubahan
suhu dan pH
B.
ALAT
DAN BAHAN
Alat :
Gelas kimia Pengaduk
Pembakar spiritus Mangkok
Kaki
tiga dan kasa
Bahan :
Agar-agar Cuka
(CH3COOH)
Air Susu cair
C.
CARA KERJA
Percobaan A :
penggumpalan sol menjadi gel karena perubahan suhu
1.
Ambil
agar-agar sebanyak 2 spatula kaca dan masukkan dalam gelas kimia yang berisi 25
ml air kemudian didihkan.
2.
Agar-agar
cair yang panas (sol) biarkan dingin pada suhu ruang.
3.
Amati
dan catat perubahan yang terjadi pada sol agar-agar.
Percobaan B :
penggumpalan koloid karena perubahan keasaman (pH)
1.
Tuangkan
250 ml susu cair ke dalam mangkok.
2.
Tambahkan
1 sendok makan (15 ml) cuka (CH3COOH) ke dalam mangkok yang berisi
susu.
3.
Amati
dan catat perubahan yang terjadi pada susu.
D.
HASIL
PENGAMATAN
Koloid
|
Perubahan yang
terjadi
|
A. Agar-agar
(sol)
|
|
B. Susu (emulsi)
|
|
E.
PERTANYAAN
1.
Jelaskan
apa yang dimaksud dengan sol?
2.
Jelaskan
apa yang dimaksud dengan emulsi?
3.
Jelaskan
perbedaan antara sol dan gel agar-agar!
4.
Jelaskan
perbedaan antara sol dan emulsi susu!
5.
Apakah
yang dimaksud dengan koagulasi?
Jumat, 19 April 2013
LKS LARUTAN, KOLOID DAN SUSPENSI
LKS
Larutan,
koloid dan suspensi
A.
Tujuan : Mengklasifikasikan suspensi kasar, larutan sejati dan koloid
berdasarkan data hasil pengamatan (effek Tyndall, homogen/heterogen, dan
penyaringan)
B.
Alat
dan bahan
Alat :
-
12
gelas kimia
-
Batang
pengaduk
-
Corong
-
Kertas
saring
Bahan
:
-
300
ml aquades
-
1
gram gula tebu
-
1
gram terigu
-
1
gram susu instan
-
1
gram urea
-
1
gram sabun
-
1
gram serbuk belarang
C.
Cara kerja
1.
Isilah
6 gelas kimia masing-masing dengan kira-kira 50 ml aquades
2.
Tambahkan:
1 gram gula tebu ke dalam gelas 1
1 gram terigu ke dalam gelas 2
1 gram susu instan ke dalam gelas
3
1 gram urea ke dalam gelas 4
1 gram sabun ke dalam gelas 5
1 gram serbuk belarang ke dalam
gelas 6
3.
Aduklah
setiap campuran (batang pengaduk harus dibilas dan dikeringkan lebih dahulu
sebelum digunakan untuk mengaduk isi gelas yang berbeda). Perhatikan dan catat
apakah zat yang dilarutkan dapat larut atau tidak dapat larut.
4.
Diamkan
campuran-campuran itu. Perhatikan dan catat apakah campuran stabil atau tidak
stabil , bening atau keruh.
5.
Saringlah
campuran pada setiap gelas masing-masing ke dalam gelas kimia yang bersih .
Perhatikan dan catat, campuran manakah yang meninggalkan residu, apakah hasil
penyaringan bening atau keruh.
Catatan : corong harus dibilas
dan dikeringkan sebelum digunakan untuk menyaring campuran yang berbeda.
D.
Data pengamatan
Campuran
dengan air
|
Gula
|
Terigu
|
Susu
|
Urea
|
Sabun
|
Serbuk
belerang
|
Larut / tidak
|
||||||
Stabil / tidak
|
||||||
Bening / keruh
|
||||||
Meninggalkan
residu/tidak
|
||||||
Filtrat
bening/keruh
|
E.
Pertanyaan
1.
Kelompokkanlah
campuran di atas apakah termasuk suspensi, koloid atau larutan ?
2.
Berdasarkan
sifat-sifat koloid, manakah campuran yang termasuk koloid?
3.
Buatlah
kesimpulan mengenai koloid!
Langganan:
Postingan (Atom)